What A Wonderful Moment! Menyatu dengan 25 Ribu Bikers di Honda Bikers Day 2017

Honda Bikers Day 2017 menjadi salah satu moment terbaik saya setelah memutuskan terjun ke dunia blogging, khususnya mengenai dunia otomotif. Ya setidaknya itulah yang saya rasakan ketika bisa menghadiri event otomotif roda 2 terbesar di tanah air. Saya katakan terbesar karena dalam satu waktu, sekitar 25 ribu bikers dari seluruh Indonesia hadir, membaur dan berikrar bersama sebagai Honda Bikers yang menjunjung tinggi ke-Bhinneka-an Indonesia dan selalu mengutamakan keselamatan berkendara!

Akhirnya KepriMotoblog hadir juga di HBD2017

Akhirnya KepriMotoblog hadir juga di HBD2017

Landasan Udara Gading, Gunungkidul, 14 Oktober 2017 menjadi venue terselenggarakannya Honda Bikers Day yang sudah menginjak tahun ke-9 ini. Walaupun baru pertama kali mengikuti dan menghadiri rangkaian acara Honda Bikers Day, namun saya yakin bahwa Honda Bikers Day 2017 kemarin adalah yang paling seru, paling pecah dan paling meriah. Selain jumlah peserta yang paling banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, kali ini AHM juga menghadirkan pertunjukan yang spektakuler, yaitu Air Show dari Jupiter Aerobatic Team yang khusus didatangkan dari Training Squadron 102, Adisucipto International Airport, Yogyakarta (CMIIW).  Continue reading

Honda Bikers Day 2017, Puluhan Blogger Se-Indonesia Serbu Kota Gudeg Jogjakarta

Ajang akbar tahunan dari Honda yang bertajuk Honda Bikers Day 2017 kembali di gelar tahun ini. Untuk tahun 2017 ini, Honda Bikers Day (HBD) 2017 digelar di kota South Mountain alias Gunung Kidul Jogjakarta. Dan tidak lupa, AHM mengundang puluhan blogger dan vlogger dari seluruh Indonesia untuk meramaikan ajang akbar ini.

Bersama Mbah Bonsai, Mang Asep dan Mas Irfan Gas Ke Honda BIkers Day 2017

Bersama Mbah Bonsai, Mang Asep dan Mas Irfan Gas Ke Honda Bikers Day 2017

Dari Kota Batam, saya bersama Mas Irfan thegreenblog.net juga turut hadir meramaikan HDB 2017 ini. Selain blogger dari Batam, juga ada yang dari Sulawesi, Jabar, Jatim, Jateng, Jakarta dan Bali, antara lain :  Continue reading

Mencoba SELIS, Sepeda Listrik Buatan Anak Negeri

Mungkin saat ini sedang ada “ketegangan” antara Garasindo selaku pihak yang memasarkan sepeda motor listrik Gesit dengan AISI selaku Asosiasi yang membawahi industri roda dua “konvensional” di tanah air. Garasindo meradang karena AISI dianggap memihak para produsen motor konvensional dan tidak mendukung teknologi masa depan yang ramah lingkungan dengan menyebutkan bahwa motor listrik tidak cocok di tanah air. Nah loh…

Eitsss… disini saya tidak akan membahas masalah tersebut. Justru saya akan sedikit berbagi pengalaman sehari saat menggunakan sepeda listrik buatan anak negeri, SELIS. SELIS  diproduksi oleh PT. Juara Bike yang telah berdiri sejak tahun 2011 an telah memproduksi lebih dari 34 varian kendaraan listrik mulai dari Sepeda, Motor, Segway, dll. SELIS sendiri merupakan singkatan dari Sepeda Listrik.

SELIS - Sepeda Listrik

SELIS – Sepeda Listrik

Saya menggunakan SELIS ketika mudik ke Jogja bulan lalu. Saat itu, kebetulan Mbokdhe saya yang biasanya jualan di Pasar Kutu, Sleman sedang tidak berjualan. Mbokdhe saya memang biasanya menggunakan SELIS untuk pergi dan pulang ke pasar sejauh kurang lebih 30 km PP. Mau pakai kendaraan umum tidak ada, pakai motor tidak bisa karena sudah termasuk sepuh, sekitar 70an tahun. Sebagaimana kebiasaan orang “jaman dulu” yang tidak mau nganggur di rumah, Mbokdhe memang memilih tetap jualan di usianya yang sudah sepuh. Anaknya dengan “terpaksa” membelikan SELIS ini untuk transportasinya. Selain mirip dengan sepeda, SELIS hanya butuh dicharge untuk dipakai dan tidak perlu capek-capek ngengkol, kecuali kalau habis baterainya 🙂

Mau tahu rute perjalanan Mbokdhe saya setiap harinya? Inilah peta perjalan Mbokdhe PP setiap harinya… sangat jauh untuk seusia beliau!  Continue reading

Mau Jungkir Balik dengan Gaya, Datang Saja ke Upside Down World Jogja

Suka eksis di Instagram, Path, Facebook, Twitter atau social media lainnya? Kalau iya, pastinya timeline masbro and mbaksis akan penuh dengan foto-foto yang kekinian… iya kan? :mrgreen:

Namun mungkin timeline masbro dan mbaksis akan lebih keren lagi jika sudah mencoba yang satu ini, jungkir balik di Upside Down World Jogja!

Foto depan Upside Down World Jogja

Foto depan Upside Down World Jogja

Yups, wisata terbaru di Jogja ini baru dibuka bulan lalu, tepatnya tanggal 4 Juli 2016. Beruntung ketika mudik kemarin, saya sempat mencoba fantasi dunia terbalik ala Upside Down World Jogja. Memang, Upside Down World bukan yang pertama di Indonesia, apalagi di dunia. Di Indonesia, Upside Down World Jogja merupakan yang kedua setelah di Bali. Penasaran? Mari kita lihat isinya…

Upside Down World Jogja terletak di Jalan Ring Road Utara, Maguwoharjo, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kalau dari arah Jombor atau Jalan Kaliurang atau UPN Veteran tinggal lurus terus ke arah timur hingga di depan Casa Grande, silakan berbalik di U Turn yang ada karena Upside Down World Jogja berada di seberang Ruko Casa Grande. Tapi jika dari arah Bandara Adisutjipto, silakan mengikuti jalan Ring Road Utara, hanya sekitar 6 menit saja jika menggunakan motor atau mobil. Silakan lihat gambar di bawah untuk petanya.  Continue reading

Masjid Wiworo Tjipto Jogja Jadi Korban Vandalisme, Hati-hati Provokasi!

Masjid kecil dan cantik ini hari ini mendadak ramai dikunjungi. (Maaf), bukan karena akan menunaikan sholat atau ibadah yang lain, melainkan akibat aksi vandalisme tidak bertanggungjawab yang dilakukan oleh orang yang belum diketahui. Berada di Jalan Bantul Km 1, Gedongkiwo, Mantrijeron, Yogyakarta atau di sebelah selatan simpang lima Pojok Beteng Barat (Jokteng Kulon), Masjid Wiworo Tjipto dipenuhi dengan coretan-coretan tidak senonoh yang seharusnya sangat jauh dari tempat ibadah.

Masjid Wiworo Tjipto

Masjid Wiworo Tjipto, Jogja (cintakehidupan.com)

Menurut informasi, kejadian ini terjadi tadi pagi, 20 Januari 2016 antara jam 07.15 hingga jam 08.00. Berikut kronologi dari aksi vandalisme ini.

  • Sekitar pukul 07.15 WIB masjid masih dalam kondisi suci usai dibersihkan penjaga masjid.
  • Sekitar pukul 08.00 WIB takmir masjid mendapat laporan dari seorang jamaah yang melaksanakan Salat Dhuha jika pada dinding masjid telah dicorat-coret tulisan tidak senonoh
  • Takmir segera menuju masjid untuk memastikan informasi itu dan ternyata memang benar ada coretan di dinding
  • Takmir masjid segera menutup tulisan tersebut dengan menggunakan koran agar tak mengganggu kekhusukan jamaah yang hendak melaksanakan Salat Dhuhur.
  • Siang harinya, Takmir masjid melaporkan hal ini kepada Polisi

Cortan-coretan tidak pantas tersebut berada di bagian dinding sisi barat serta bagian selatan dan barat mimbar imam yang dicoret dengan spidol warna merah dan biru. Berikut beberapa gambar serta videonya. Continue reading

Habis Kebun Bunga Amaryllis di Patuk, Terbitlah Eceng Gondok di Bantul

Masih ingat dengan kisah Bunga Amaryllis yang sempat heboh di media sosial dan juga di hampir seluruh media nasional? Yups, taman bunga Amaryllis yang berada di Patuk, Gunung Kidul, Jogja beberapa waktu lalu langsung hancur berantakan akibat banyaknya orang yang datang dan ber-selfie ria tanpa memperhatikan akibatnya terhadap bunga-bunga tersebut yang langsung mati terinjak-injak!

Nah, setelah taman bunga Amaryllis habis, maka sekarang terbitlah “taman” bunga Eceng Gondok yang ada di wilayah Palbapang Bantul, tepatnya di dusun Karangasem. Kalau Amaryllis di Patuk memang sengaja di tanam, untuk Eceng gondok ini tumbuh sendiri di lahan persawahan.

Selfie di "Taman" Eceng Gondok Bantul

Selfie di “Taman” Eceng Gondok Bantul

Eceng gondok atau Enceng gondok sendiri merupakan jenis tumbuhan air yang mengapung, namun juga kadang-kadang berakar di dalam tanah. Yang jelas tanaman ini hidup di daerah/lahan yang banyak mengandung air. Eceng gondok biasanya dianggap mengganggu/gulma karena tumbuhnya sangat cepat serta bisa menyebar melewati saluran air yang ada.  Continue reading

Kerennya Taman Bunga Amaryllis di Jogja, Tapi Langsung Hancur Akibat Orang-Orang Alay!

Taman Bunga Amaryllis yang terdapat di Pathuk Gunung Kidul Jogjakarta memang terlihat seperti taman-taman bunga tulip yang ada di Belanda. Dan sekali lagi, powerful-nya media social membuat keindahan taman bunga ini langsung terkenal dan tersebar luas di seluruh pelosok. Dan apa yang terjadi? Bunga Amaryllis yang hanya mekar sekali dalam setahun itupun hanya bertahan sekitar 10 hari langsung hancur terinjak-injak oleh orang-orang alay tidak bertanggung jawab yang hanya mencari satu dua jepretan foto untuk dipamerkan di media sosial 😡

Tengoklah betapa kerennya bunga-bunga ini sebelum terinjak-injak…

Taman Bunga Amaryllis

Taman Bunga Amaryllis

Taman Bunga Amaryllis

Taman Bunga Amaryllis Gunung Kidul

Menurut penduduk yang tinggal di daerah Ngasemayu, Salam, Pathuk, Gunung Kidul, bunga-bunga ini mereka sebut sebagai kembang brambangan atau brambang mas dan sudah menjadi bisnis bagi sebagian warga. Warga disana sudah banyak yang menanam dan menjual bunga-bunga ini dengan harga 5000 rupiah per pot. Bunga Amaryllis yang berwarna merah, pink, putih dan oranye ini hanya mekar di awal musim hujan, sekitar akhir November hingga awal Desember.

Namun, lihatlah kondisi taman bunga ini sekarang… Ancur berantakan dan hampir tidak ada sisa.  Continue reading